Bismillah, alhamdulillah, akhirnya
bisa menulis lagi setelah sekian lama berhenti beberapa bulan lalu.
Menulis bagiku seperti menasehati
diri sendiri, berbagi pengalaman, atau untuk saling menasehati sesama, sesuai
apa yang kita pahami dan mengerti, tidak muluk-muluk hanya untuk sekedar
berbagi.
Pada suatu hari, ketika itu, aku
sedang duduk di beranda rumahku, seperti biasa untuk main-main HP, karena kalo
di dalam rumah, tidak ada signal internet ciiyynn,,, sambil sesekali melihat
dan menyapa orang-orang yang lewat depan rumah tentunya, tetiba lewatlah
seorang yang sudah sepuh, punggungnnya sudah membungkuk, pakainnya rapi dengan
baju koko, memakai kopiah, bersarung dan berjalan khusyu’, tunduk, melangkah
menuju masjid dengan wajah yang teduh, “mungkin sudah hampir jam 12.00” pikirku
lalu masuk kerumah untuk persiapan sholat dhuhur tentunya. Saat kulihat jam
dinding ternyata, waktu masih menunjukan pukul 11.00 tepat, masyaAllah,,, aku
kaget sejenak lalu kagum kemudian kepada bapak tua yang sudah berjalan kemasjid
tadi,,, hebatnya bapak itu,, pikirku,,,
Sambil duduk di kursi, aku berpikir
keras, itu kan bapak-bapak yang waktu itu, waktu aku masih gadis, sebelum aku
menikah dulu, siang itu aku berjalan dengan riangnya, sambil sesekali
berpapasan dengan banyak bapak-bapak dijalan yang aku lewati, “baru pulang dari
kebun pak?” sapaku ramah sambil tersenyum ceria, “iya, baru belanja mb?” jawab
bapak tersebut “gih” jawabku singkat,, selangkah, dua langkah muncul lagi
sesebapak, kusapa lagi dengan girang “baru pulang dari kebun pak?” “iya, baru
darimana mb? Tanya si bapak ramah “itu, baru beli sesuatu” jawabku dengan
senyum, lalu aku bertemu lagi dengan bapak ketiga,,, kutanya dengan pertanyaan
yang sama dan beliupun menjawab dengan jawaban yang sama dengan kedua bapak
yang tadi,,
Lalu, bertemulah aku dengan bapak
yang ke-4 tanpa sadar mulutku langsung bertanya “baru pulang dari kebun pak?”
tanyaku sambil tersenyum, “enggak, ini mau ke masjid” jawab bapak itu sambil
senyum simpul, lalu berjalan mendahuluiku, aku terdiam sejenak dan memerhatikan
pakaian bapak tersebut, “oh iya, si bapak sudah rapi gitu, masa baru pulang
dari kebun” pikirku merasa konyol dengan pertanyaanku sendiri dan melanjutkan
jalan, sambil memandangi punggung bapak tua yang sudah renta itu, langkahnya
pasti, wajahnya tertunduk, khusyu’, wajahnya teduh...
Disaat kebanyakan orang-orang baru
pulang dari kebunnya masing-masing, bapak tersebut sudah rapi, sudah elok dan
melenggang bahagia menuju masjid, lalu kemudian disaat kebanyakan orang sedang
istirahat sejenak di rumah masing-masing sambil menunggu waktu adzan dhuhur,
bapak ini sudah tenang berada di masjid, sungguh karunia yang Allah berikan
kepada bapak tersebut amatlah besar, sungguh nikmat yang amat indah, beliau
bergegas menuju kepada Rabb nya bahkan sebelum panggilan adzan memanggilnya.
Bagaiman dengan kita yang masih muda? Dan bagaimana pula kita nanti ketika
sudah tua dan renta? Semoga Allah selalu mendekatkan kita pada ketaatan kepada
Nya.
“bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu, dan
bersegeralah menuju syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan
bagi orang-orang yang bertakwa” (QS : Ali Imran ; 133)