Menikahlah karena Allah
Jodoh, jika membicarakan kata ini,
seakan menjadi sesuatu yang sangat misteri, sama seperti ajal kematian
seseorang entah kapan ia menjemput, begitu juga dengan jodoh.
Kadang ada yang sudah menyiapkan
pesta pernikahan jauh-jauh hari, dari pesan gedung, fitting baju pengantin, ada
juga yang sudah menyebar undangan, tapi gagal ditengah jalan, ada juga yang
sudah menikah lalu 3 bulan atau setahun kemudian berpisah, atau juga sudah
sampai hari H, pernikahan tak kunjung di adakan ternyata terdengar kabar jika
rombongan sang mempelai pria terjadi kecelakaan di jalan saat akan menghadiri
acara nikahannya sendiri, sang mempelai pria tewas saat kecelakaan, ini adalah
contoh jodoh yang kedahuluan ajal, subhanallah,, masyaAllah,,, sungguh Engkau
Yaa Allah yang menggenggam hidup dan mati kita, para hambaNya,, ubun-ubun kita
berada dalam kekuasaanNya,,,
Namun juga ada yang Allah mudahkan
dalam jodohnya, seperti baru sekali bertemu antara dua keluarga, langsung
melamar sang gadis dan menikah di hari itu pula, ini kisah nyata dan ada, saya
melihat sendiri kejadiannya, heheheee walaupun sebelumnya sudah taaruf lewat
foto, kalo saya sendiri menikah denga suami ku ini proses nya juga
alhamdulillah berjalan dengan cepat, bertemu sekali, lalu sama-sama mantap 2
pekan lebih setelah pertemuan itu dilangsumgkan lah pernikahan kami, syukur
alhamdulillah
Entah apa yang kurasakan saat itu,
tapi aku terkesan biasa saja hehee mungkin karena aku belum kenal laki-laki
yang menjadi suamiku, pun belum ada benih-benih cinta diantara kami berdua,
hingga terkesan biasa dan hambar-hambar saja tapi sebulan setelahnya, cinta
yang begitu besar sudah tertancap kokoh dihati kami, hihiiii
Hanya saja aku dapat pelajaran dari
pernikahanku itu, sekian lama sejak lulus dari pondok setara lulusan SMA,
ayahku sudah sangat ingin aku menikah, entah apa yang ayah pikirkan, beliau
selalu menyodori aku, biodata laki-laki dan fotonya, aku terkekeh dan banyak
yang aku tolak karena pliiisss deh aku masih sangat kecil waktu itu menurutku
si, walau mungkin menurut ayahku aku sudah besar, dari waktu ke waktu selalu
seperti itu, sampai 4 tahun, mungkin sudah lebih dari 20 laki-laki yang
direkomendasikan, ayah, kakak, saudara, ustadz tapi tetap gagal, aku pun sudah
mulai menua, hahhaaa 23 tahun kala itu, dari kesemua perjodohan yang pernah
gagal tidak ada satupun aku merasa sedih dan frustasi, semua nya aku anggap biasa
saja, kecuali saat suatu kejadian, tanpa sepengetahuan aku dan ibuku, ayahku
meminta ponakannya untuk berkenalan lebih jauh dengan ku, pertemuan pun di
adakan setelah lebaran idul fitri aku menurut saja, karena dari dulu aku selalu
menurut apa yang ayahku mau, aku hanya ingin menyenangkan hati beliau,, hingga
sampai di hari H, dia dan keluarganya datang dan berakhir dengan kekecewaan di
keluarga ku, alasannya ah sudahlah tak perlu aku sebutkan,, sejak kejadian itu
aku menangis 3 hari 3 malam,, hahhaaaa baru pertama kali entah kenapa rasanya
sakit sekali, aku tak kuat untuk menahannya didepan ayah dan ibuku aku
menangis, kali itu benar-benar sedih, benar-benar alay waktu itu, hahaaaa
melihat aku menangis terus, malah ayah ibu dan kakakku jatuh meriang,, sungguh
kasian mereka bertiga, akhirnya jatah liburku selesai, aku kembali ke ma’had
untuk menyelesaikan tahfidzku,, saat itu juga masih saja ada tawaran-tawaran
untuk menikah tapi tidak aku respon dengan serius, hingga akhirnya dalam
sholatku yang penuh dengan kegalauan aku bermuhasabah,, kenapa sulit sekali aku
bertemu dengan jodohku, ketika ada laki-laki yang siap dan mantap kepadaku, aku
nya tidak mau, ketika aku merasa cocok dari pihak sana tak direstui orang
tuanya, dan sebagainya-sebagainya.. hingga akhirnya, kutemukan kesalahan,
kesalahan itu ternyata ada padaku sendiri, aku mulai berpikir, bukankah menikah
itu adakah ibadah?? Apakah sudah benar niatku untuk menikah? Dan akhirnya aku
temukan titik terang nya,,, taraaaaaaa ternyata selama ini aku salah niat
saudara-saudara, selama menjalani proses taaruf dengan begitu banyak laki-laki
niatku Cuma satu yaitu agar ayah ku senang, agar ayahku bahagia melihat anak
gadis satu-satunya menikah dan hilanglah beban beliau,, ternyata ini salah,
salah besar, yang baru kusadari selama 4 tahun, akhirnya ku perbarui niat, aku
update niat ku, ku niatkan untuk ibadah, ibadah kepadaMu duhai Rabb ku yang
Maha Cinta,,, tak lama setelah itu datanglah seorang pemuda yang ingin
melihatku aku pun meliriknya dengan lirikan malu-malu hihiii dengan di dampingi
kakak ku, baru pertama aku melihatnya hatiku langsung mantap, tak pernah aku
seperti ini sebelumnya ketika menjalani proses taaruf yang dulu-dulu, lalu
ketika aku sholat istikharoh hatiku pun semakin mantap, tak ada bisikan seperti
yang dulu-dulu, dahulu kala sholat istikharoh seakan ada yang berbisik “bukan”
atau “jangan”, kali ini tidak semuanya terasa mudah, ternyata pemuda itu pun
demikin mantap dan siap kapanpun akan diadakan pernikahan, orang tuaku setuju
begitu juga dengan orang tuanya, kami pun menikah sekitar 2 pekan kemudian
setelah pertemuan pertama kami, tepatnya 3 hari setelah lebaran idul adha,,,
alhamdulillah wa syukurillah, kini pemuda itu menjadi suamiku, suami yang masya
Allah,,, tak sanggup aku katakan kebaikannya kepadaku, hanya Allah yang tahu,,
Allah mengabulkan doaku, doaku saat meminta kepadaNya untuk mengirimiku seorang
laki-laki sholih yang terbaik dan paling baik dari sisi Nya,,,
2 comments
So sweet.... langgeng trs ya sakinah mawaddah warohmah aamiin
ReplyDeleteaamiin yaa Rabb
ReplyDelete