Bersegera Menuju Ampunan Allah

by - 21:39




Bismillah, alhamdulillah, akhirnya bisa menulis lagi setelah sekian lama berhenti beberapa bulan lalu.

Menulis bagiku seperti menasehati diri sendiri, berbagi pengalaman, atau untuk saling menasehati sesama, sesuai apa yang kita pahami dan mengerti, tidak muluk-muluk hanya untuk sekedar berbagi.

Pada suatu hari, ketika itu, aku sedang duduk di beranda rumahku, seperti biasa untuk main-main HP, karena kalo di dalam rumah, tidak ada signal internet ciiyynn,,, sambil sesekali melihat dan menyapa orang-orang yang lewat depan rumah tentunya, tetiba lewatlah seorang yang sudah sepuh, punggungnnya sudah membungkuk, pakainnya rapi dengan baju koko, memakai kopiah, bersarung dan berjalan khusyu’, tunduk, melangkah menuju masjid dengan wajah yang teduh, “mungkin sudah hampir jam 12.00” pikirku lalu masuk kerumah untuk persiapan sholat dhuhur tentunya. Saat kulihat jam dinding ternyata, waktu masih menunjukan pukul 11.00 tepat, masyaAllah,,, aku kaget sejenak lalu kagum kemudian kepada bapak tua yang sudah berjalan kemasjid tadi,,, hebatnya bapak itu,, pikirku,,,

Sambil duduk di kursi, aku berpikir keras, itu kan bapak-bapak yang waktu itu, waktu aku masih gadis, sebelum aku menikah dulu, siang itu aku berjalan dengan riangnya, sambil sesekali berpapasan dengan banyak bapak-bapak dijalan yang aku lewati, “baru pulang dari kebun pak?” sapaku ramah sambil tersenyum ceria, “iya, baru belanja mb?” jawab bapak tersebut “gih” jawabku singkat,, selangkah, dua langkah muncul lagi sesebapak, kusapa lagi dengan girang “baru pulang dari kebun pak?” “iya, baru darimana mb? Tanya si bapak ramah “itu, baru beli sesuatu” jawabku dengan senyum, lalu aku bertemu lagi dengan bapak ketiga,,, kutanya dengan pertanyaan yang sama dan beliupun menjawab dengan jawaban yang sama dengan kedua bapak yang tadi,,

Lalu, bertemulah aku dengan bapak yang ke-4 tanpa sadar mulutku langsung bertanya “baru pulang dari kebun pak?” tanyaku sambil tersenyum, “enggak, ini mau ke masjid” jawab bapak itu sambil senyum simpul, lalu berjalan mendahuluiku, aku terdiam sejenak dan memerhatikan pakaian bapak tersebut, “oh iya, si bapak sudah rapi gitu, masa baru pulang dari kebun” pikirku merasa konyol dengan pertanyaanku sendiri dan melanjutkan jalan, sambil memandangi punggung bapak tua yang sudah renta itu, langkahnya pasti, wajahnya tertunduk, khusyu’, wajahnya teduh...

Disaat kebanyakan orang-orang baru pulang dari kebunnya masing-masing, bapak tersebut sudah rapi, sudah elok dan melenggang bahagia menuju masjid, lalu kemudian disaat kebanyakan orang sedang istirahat sejenak di rumah masing-masing sambil menunggu waktu adzan dhuhur, bapak ini sudah tenang berada di masjid, sungguh karunia yang Allah berikan kepada bapak tersebut amatlah besar, sungguh nikmat yang amat indah, beliau bergegas menuju kepada Rabb nya bahkan sebelum panggilan adzan memanggilnya. Bagaiman dengan kita yang masih muda? Dan bagaimana pula kita nanti ketika sudah tua dan renta? Semoga Allah selalu mendekatkan kita pada ketaatan kepada Nya.
 “bersegeralah menuju ampunan Tuhanmu, dan bersegeralah menuju syurga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa” (QS : Ali Imran ; 133)


You May Also Like

0 comments